Minggu, 27 November 2011

pertanyaan

hai Engkau yang meninggikan langit tanpa batas..... yang meluaskan samudera tanpa ujung
yang mendalamkan lautan tanpa dasar...
lihatlah diriku ini yang selalu mengagungkan MU tiada henti...

pertanyaan demi pertanyaan menghinggapi diriku tanpa henti....
gelisah dan galau hatiku berkecamuk tanpa batas....

saat pertama ku tahu siapa dirinya seketika bahagia menyergapku..
bagai sekumpulan kupu2 mengelilingi seluruh tubuhku..
hingga kutunggu setiap harinya hingga datang kembali hadirkan rasa bahagia itu..
membuatku ingin selalu tersenyum ketika menanti datangnya hari2 esok..

suatu ketika entah mengapa hari itu bgitu sepi..
kenapa aku jujur dengan kata hatiku padanya....
kalau itu hanya membawa rasa itu berubah menjadi kelabu untukku.....
tak ada lg kebahagian seperti hari2 yg selalu kulalui dgn senyuman..
aku bertanya kmna rasa itu pergi?
mengapa bgitu cepat berlalu?..
apakah aku harus menjadi layu atau tetap bertahan menunggu rasa itu datang kembali?
sepi,tak ada lg rasa 'manis' yg slalu dihadirkan olehnya?
sehingga bagai tangkai kering yg menggantung tanpa tahu kapan akan jatuh dan terbang terbawa angin..
mungkin sang fajar tak lagi berpihak pada ku,
mungkin matahari telah mengkhianati ku....
mungkin rembulan dan bintang berpaling dariku...
atau mungkin sayap-sayapku tak bisa lagi terbang....

harukah aku mengkasihani diri ini?
haruskah aku diam tanpa kata menunggu apa yg dikatakan oleh hati?
haruskah aku membohongi diri ini kalo sesungguhnya aku memang membutuhkannya?
haruskah aku menutupi wajah kesedihanku dengan topeng keceriaan, seolah tiada terjadi apa-apa?
dan haruskah aku trus mencari kebahagian lain walau sebenarnya hati ini tak ingin 'berjalan' jauh darinya?
karena ada sesuatu hal yg tidak bisa ditinggalkan dan dilupain bgitu saja yg akan menjadi kisah terindah yg slalu indah untuk dikenang suatu saat nanti...

duhai Engkau yang meninggikan langit tanpa batas........
jawablah pertanyaan hamba yang lebih rendah dari sebutir debu ini,...
kenapa takdirMU meliuk-liukkan hatiku....adakah salahku dikehidupan ini atau yang terdahulu sehingga aku menganggap Engkau menghukumku...

kapal jiwaku telah berusaha mengarungi samudera kehidupan ini dengan mencari pelabuhan hati dengan mercusuar cintanya... tapi setiap kapalku mendekat selalu tidak ada dermaga yang bisa menampungnya,...
kini kembali aku mengarungi samudera tak berujung ini......
Wahai Pemilik jiwaku ini...
apakah Engkau menghukumku?
apakah Engkau memang membiarkan kapal jiwaku berlayar hingga karam tanpa pernah menemukan pelabuhan hati...
tidak...aku akan tetap akan mengarungi samuderaMU akan kuterjang badaiMU karena aku yakin pelabuhan hati yang kutuju,,,adalah pelabuhan indah yang Engkau ciptakan untukku...walaupun harus karam sebelum mencapainya... aku akan berenang menggapainya,......karena aku MENCINTAInya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar